Gelar Karya P5 SMA Negeri Kalisat: Suarakan Anti-Perundungan di Sekolah
Kalisat, 23 Mei 2025 – Sebanyak 10 kelas siswa kelas X SMA Negeri Kalisat hari ini sukses menyelenggarakan kegiatan Gelar Karya P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dengan tema "Kampanye Anti-Perundungan di Sekolah". Kegiatan ini melibatkan seluruh siswa kelas X, dari X-1 hingga X-10, didampingi oleh dua guru fasilitator per kelas, untuk menyasar 10 sekolah dasar yang tersebar di Kecamatan Kalisat.
Kegiatan dimulai sejak pagi, dengan panitia tiba di sekolah pada pukul 06.30 WIB untuk melakukan persiapan. Setelah absen pada pukul 06.55 WIB, seluruh siswa kelas X mengikuti apel di lapangan upacara pada pukul 07.05 WIB. Apel ini menjadi momen penting karena Kepala SMA Negeri Kalisat secara resmi melepas para siswa untuk menjalankan misi kampanye mereka.
Pada pukul 07.40 WIB, rombongan siswa bergerak menuju sekolah dasar tujuan masing-masing. Setibanya di lokasi pada pukul 07.50 WIB, mereka langsung melakukan persiapan teknis seperti pengaturan sound system dan proyektor.
Rangkaian kampanye di setiap SD dimulai pukul 08.10 WIB dengan sesi perkenalan yang hangat. Materi anti-perundungan kemudian disampaikan selama 25 menit, dilanjutkan dengan sesi ice breaking yang menghibur untuk mencairkan suasana. Materi kembali diberikan selama 20 menit, sebelum sesi tanya jawab yang interaktif dan pemberian kesan/pesan selama 45 menit. Kegiatan ditutup dengan ice breaking kedua, pemberian cendera mata, deklarasi anti-perundungan, dan sesi foto bersama.
Secara teknis, setiap kelas X SMA Negeri Kalisat akan mendatangi satu sekolah dasar. Di setiap SD, satu kelas SMA Negeri Kalisat terbagi menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok akan masuk ke satu kelas, yaitu kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 SD. Mereka akan menyajikan materi kampanye anti-perundungan yang dikemas secara menarik, dilengkapi dengan permainan edukatif, dan diakhiri dengan deklarasi anti-perundungan yang dipimpin oleh siswa SD. Khusus di SD Negeri Pelalangan 2, sasaran kelas adalah kelas 3, kelas 4, dan kelas 5.
Setiap siswa dalam kelompok memiliki peran masing-masing, mulai dari pemateri, pemimpin game dan ice breaking, hingga dokumentasi. Hal ini melatih kemampuan kerjasama dan tanggung jawab mereka.
Kegiatan ini mendapatkan sambutan yang sangat positif. Guru SD Negeri Pelalangan 2 menyatakan bahwa kegiatan ini "memberi wawasan dan pengalaman baru" bagi siswa-siswi mereka. Sementara itu, para siswa kelas X SMA Negeri Kalisat juga mengungkapkan kegembiraan mereka. Mereka merasa senang dapat belajar membangun rasa percaya diri dengan mengajar di depan para siswa SD, sekaligus berkontribusi dalam menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman.
Diharapkan, kampanye anti-perundungan ini dapat menanamkan kesadaran sejak dini pada siswa SD mengenai pentingnya sikap saling menghargai dan menciptakan lingkungan yang bebas dari perundungan di seluruh sekolah di semua jenjang.